(Minggu, 11 Oktober 2015)
Gubernur
DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menduga aksi kekerasan anak yang
mulai marak akibat dari lingkungan pemukiman yang kurang nyaman. Tanah kosong
yang biasa untuk kumpul remaja, akan dijadikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak
(RPTRA).
" Lapor aja. Biar kita beli
biar dibangun RPTRA. Kalau RPTRA ada, anak bisa main di sana aman karena di
kontrol pakai Closed Circuit Television (CCTV)"
"Harusnya
RT/RW perhatian. Kalau ada orang aneh kumpul-kumpul dilaporkan ke pihak
berwajib. Kalau nggak seperti itu, anak kita berada dalam bahaya. Apalagi di
daerah itu ada tanah kosong," ujar Basuki di Candi Bentara Convention Hall
Putri Duyung Ancol, Minggu (11/10).
Menurut Basuki, lurah juga harus
aktif untuk bisa melakukan pendataan lahan kosong. Sehingga kalau bisa akan
dibeli dan dirubah menjadi RPTRA. "Punya kejahatan seperti itu,
pasti karena ada lahan atau tanah kosong. Harusnya lurah pro aktif mendata
tanah kosong," ucapnya.
Dengan begitu, lanjut Basuki,
meskipun anak-anak kumpul di RPTRA akan tetap bisa dipantau. "Lapor aja.
Biar kita beli biar dibangun RPTRA. Kalau RPTRA ada, anak bisa main di sana
aman karena dikontrol pakai Closed Circuit Television (CCTV)," kata
Basuki.
Saat ini, RPTRA di ibukota hanya
berjumlah 63 unit. Letaknya tersebar di lima wilayah kota dan satu kabupaten.
Pengerjaannya akan selesai dipenghujung tahun. "Tahun depan kita ingin itu
diperbanyak sekitar 150," tandasnya.
Sumber: http://www.beritajakarta.com/read/17350/Cegah_Kekerasan_Anak_Lahan_Kosong_akan_Dibangun_RPTRA#.Vhsk0G6_PIU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar