Mustaqim Aziz
Mungkin, selama ini gelar yang melekat pada diri kita membuat kita menjadi
sombong. Mungkin selama ini, jabatan yang kita miliki membuat kita merendahkan
manusia yang lain, kita merasa menjadi orang yang paling mulia, selalu ingin
dihormati, dan merasa bahwa orang lain tak “selevel” dengan kita, hanya karena
gelar juga jabatan yang saat ini kita miliki. Tapi ingatlah, semua itu tiada
berguna dihadapan Allah. Justru, orang-orang yang menyombongkan dirinya
dihadapan manusia lain, akan Allah beri dia peringatan di yaumil’akhir dengan
siksaan yang pedih.
“Dan janganlah kamu memalingkan
mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri”. (Luqman : 18)
Lihatlah lagi kedalam diri kita, jangan-jangan selama ini kita berjalan di
atas bumi Allah, dengan menyombongkan diri. Berkacalah kembali pada jiwa kita,
mungkin saja selama ini kita terlalu sering meremehkan orang lain hanya karena
status pendidikan dan jabatan yang tak sama dengan kita. Tanyakan kembali pada
hati kita, sudahkah hati ini merendah dihadapan-Nya? ataukah, hati ini berdiri
kokoh dengan penuh keangkuhan, hanya demi sebuah penghormatan? Yang dengannya,
kita merasa paling mulia ?
Ingatlah, orang yang mulia disisi Allah, bukanlah mereka yang bergelar
Profesor, Doktor, Master, ataupun yang semacamnya. Tapi, orang yang paling
mulia di sisi Allah, adalah orang yang bertaqwa kepada-Nya.
“Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. ( Al-Hujurat :13)
Gelar apapun yang kita miliki, kelak hanya akan menjadi kenangan. Semua itu
tak bisa menyalamatkan kita dari kematian. Nanti hanya ada satu gelar yang
melekat pada diri kita, yakni gelar “almarhum”, gelar terakhir yang akan
dikenang oleh banyak orang. Karenanya, janganlah kita menyombongkan diri selama
hidup di dunia ini. Gelar dan jabatan, pasti akan dimintai
pertanggungjawabannya. Seharusnya, gelar yang telah kita dapatkan selama di
dunia, bisa membuat kita lebih merendahkan hati, bisa lebih membuat kita
mengerti bahwa yang menjadikan kita mampu untuk mendapatkan semua itu, tiada
lain karena pertolongan Allah. Bukan malah merasa diri paling hebat sendiri,
dan melupakan bahwa ada kekuatan lain yang membuat kita berhasil meraih semua
itu, yakni kekuatan Allah.
Sungguh sangat disayangkan, bila ada orang-orang yang memiliki gelar
tinggi, tapi malah menggunakan gelar tersebut untuk merendahkan orang lain.
Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi, tak sedikit orang yang sekolah jauh ke
luar negeri untuk mendapatkan gelar terbaik disana, malah setelah balik ke
negeri asalnya, dia membawa pemikiran-pemikiran yang justru merusak generasi
islam dimasa depan. Mereka belajar ke Amerika, kemudian kembali kesini untuk
menyebarkan ajaran prularisme, liberalisme, dan menjauhkan generasi islam dari
ajaran tauhid.
Mereka itulah orang-orang yang tak bersyukur kepada Allah. Mereka seakan
lupa bahwa yang menciptakan mereka adalah Allah, Tuhan yang satu, yang tiada
ada lain selain Allah saja. Orang-orang ini, mencampur-adukan ajaran islam
dengan faham lain yang bertentangan dengan islam. Sekalipun orang-orang
tersebut memiliki gelar yang tinggi. Sekalipun gelar yang didapati itu dari
luar negeri. Selama apa yang ada dibalik tempurung otak mereka berisikan
faham-faham sesat dan menyesatkan, maka tak ada kemuliaan yang mereka dapatkan.
Dan kelak, gelar yang mereka dapatkan dari hasil kerja kerasnya selama di
dunia, akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah Ta’ala.
Maka dari itu, siapapun kita, dengan gelar dan jabatan apapun yang kita
miliki di dunia ini. Ingatlah, bahwa gelar dan jabatan itu kelak akan menjadi
saksi yang dapat meringankan, atau justru memperberat siksaan kita di akhirat
nanti. Kita semua, akan kembali kepada-Nya, dengan atau tanpa gelar sekalipun. Kita
akan berpulang kepada-Nya, dengan atau tanpa jabatan sekalipun. Yang jelas,
semua yang kita lakukan di dunia ini, pasti ada balasannya.
Semoga, kita yang hari ini masih diberikan umur panjang oleh Allah, dapat
memanfaatkan sisa umur yang ada dengan sebaik mungkin. Dan semoga, kita
dipulangkannya dengan gelar Khusnul Khatimah, serta dijauhkan dari
gelar Su’ul Khatimah.
Sumber: http://www.eramuslim.com/hikmah/tafakur/pulanglah-dengan-gelar-terbaik.htm#.U5fHEnZzDIU