Minggu, 27 Mei 2012

Jangan ditiru ....!!!


Sejumlah kader PKK yang biasanya sibuk dengan urusan pemberdayaan wanita, tiba-tiba saja menggeruduk kantor Kelurahan Guntur di Jl Halimun, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Namun, kedatangan mereka bukan untuk melakukan kegiatan PKK, tapi untuk menuntut mundur ketua RW 06 berinisial HE yang diduga melakukan kekerasan terhadap ketua RT 12/06, di wilayah tersebut. "Kita menuntut ketua RW 06 untuk dicopot segera dari jabatannya, karena telah melakukan kekerasan kepada Bu Ety, salah satu anggota kita," ujar Imas, salah satu pengunjukrasa, Senin (21/5/12).


Ketua Posyandu Cempaka, Ety (68) yang juga ketua RT 12/06 mengungkapkan, sejak terpilih menjadi ketua RW 06, HE selalu berselisih dengan tim PKK. Bahkan, katanya, Posyandu Cempaka dan Dahlia di RW tersebut juga digembok oleh pengurus RW. "Mereka memaksa tim PKK untuk diganti, bahkan kami mendapat surat pembekuan dari ketua RW," jelasnya, Senin (21/5). Puncaknya, lanjut Ety, terjadi pada Kamis (17/5) sore, saat Ety sedang ingin memberikan bantuan kepada warga di Jl Edi I Ujung. Ety yang sedang duduk di sebuah warung, kemudian dihampiri HE yang turun dari mobil. "Tiba-tiba dia marah dan mencaci maki saya, kita beradu mulut. Tapi dia langsung emosi dan memukul ke arah mulut saya. Saya tidak bisa melawan dan dia langsung pergi," tambah Ety.

Warga yang melihat kejadian tersebut, menurut Ety, coba mengejar dan meminta pertanggungjawaban kepada HE. Namun, tidak terkejar karena mobilnya terlalu cepat. Ety yang telah 5 periode menjabat sebagai ketua RT 12/06 ini, pun menuntut HE meminta maaf. Namun hingga hari Minggu (20/5) kemarin tidak ada permintaan maaf dari yang bersangkutan. "Saya tunggu tidak ada niat baik, tapi saya tidak ingin berurusan secara hukum. Kami hanya menuntut agar dia mundur," tegasnya.

Sementara itu, Ketua RW 06, HE, menyatakan tidak pernah memukul Ety. Apa yang dilakukan pada Kamis lalu hanya menyentuh mulutnya dan meminta konfirmasi karena selalu merasa difitnah. “Mulutnya selalu berkata kasar dan memfitnah saya," bantahnya. Lurah Guntur, Hifzillah mengatakan, persoalan ini akan dibahas pihaknya dengan tokoh masyarakat setempat. Mengingat ketua RW sendiri dipilih oleh masyarakat, dirinya juga tidak bisa melakukan pemecatan kepada ketua RW tersebut. “Perlu ada tokoh masyarakat yang menangani kasus ini, termasuk konsolidasi ke pengurus RW lainnya untuk tindakan ke depan,” katanya.

Walikota Jakarta Selatan, Anas Effendi, juga mengaku akan memanggil Lurah Guntur dan Camat Setiabudi untuk meminta konfirmasi terkait masalah tersebut. “Saya juga akan perintahkan Asisten Pemerintahan untuk mengecek ke lapangan dan melakukan musyawarah terhadap RT, RW, tim PKK dan tokoh masyarakat," paparnya.

Sumber: http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?idwil=1&nNewsId=49912